Jumat, 18 Oktober 2019

Biogenetik alkaloid pada makhluk hidup


            Genetika atau biogenetik merupakan suatu teknik yang bertanggung jawab untuk memanipulasi bahan genetik untuk mengubah informasi herediter sel dan dengan demikian mendorong transfer DNA dari satu organisme hidup ke organisme lain, mencoba memperbaiki cacat genetik. Senyawa alkaloid merupakan senyawa organik terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Beberapa jenis alkaloid yang umum di dengar dalam kehidupan sehari-hari antara lain kafein, nikotin, dan morfin. Alkaloid dapat ditemukan dalam jaringan daun, batang, biji, buah, dan akar tumbuhan. Alkaloid sebagian besar dihasilkan oleh tumbuhan, namun beberapa jamur dan hewan juga menghasilkan jenis-jenis alkaloid tertentu. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.

Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan bagian dari cincin heterosiklik. Alkaloid berbentuk padatan Kristal, amorf atau cairan. Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin, dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol. Penelitian di bidang kimia alkaloid tiap tahun selalu berkembang pesat. Indonesia dengan kekayaan alamnya yang melimpah, merupakan gudang bagi tersedianya senyawa-senyawa alkaloid yang berkhasiat, yang siap untuk dieksplorasi dan dieksploitasi oleh para ilmuwan. Dalam usaha mengeksplorasi dan memanfaatkan senyawa  alkaloid ini.




Salah satu pengolahan atau rekayasa genetika atau disebut juga genetika, dalam alkaloid ini dapat dilihat di dunia kesehatan diman di dunia kesehatan ini salah satu pemanfaatan alkaloid adalahmorfin. Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.Berikut merupakan biosintesisi terbentuknya morfin dari opium sehingga terbentuknya  morfin :




Morfin merupakan agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan mengaktivasi reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat. Aktivasi reseptor ini terkait dengan analgesia, sedasi, euforia, physical dependence dan respiratory depression. Morfin juga bertindak sebagai agonis reseptor κ-opioid yang terkait dengan analgesia spinal dan miosis.

Di dalam tubuh, morfin terutama dimetabolisme menjadi morphine-3-glucuronide dan morphine-6-glucuronide (M6G). Pada hewan pengerat, M6G tampak memiliki efek analgesia lebih potensial ketimbang morfin sendiri. Sedang pada manusia M6G juga tampak sebagai analgesia. Perihal signifikansi pembentukan M6G terhadap efek yang diamati dari suatu dosis morfin, masih jadi perdebatan diantara ahli farmakologi.




Morfin diberikan secara parenteral dengan injeksi subkutan, intravena, maupun epidural. Saat diinjeksikan, terutama intravena, morfin menimbulkan suatu sensasi kontraksi yang intensif pada otot. Oleh karena itu bisa menimbulkan semangat luar biasa. Potensi analgesik yang kuat, akhirnya membuat morfin menjadi cara untuk mengatasi kasus nyeri parah di rumah sakit. Misalnya saja, mengatasi nyeri pasca bedah, nyeri karena trauma, mengurangi nyeri parah kronik misalnya pada penderita kanker dan batu ginjal serta nyeri punggung. Di samping itu, morfin juga digunakan sebagai adjuvan pada anestesi umum. Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium. Penggunaan morfin harus disesuaikan dengan dosis dan frekuensi yang tepat. Penyalahgunaan morfin akan berakibat pada ketagihan yang bisa menimbulkan masalah social dan ekonomi.

Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia (rasa inilah yang sering dicari oleh penyalahguna morfin), rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan menyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Permasalahan :

1)      Menurut anda biogenetika pada alkaloid ini dapat menggunakan sampel yang dapat diambil dari bagian tumbuhan dimanamnya?

2)      Di dunia kesehatan diman di dunia kesehatan ini salah satu pemanfaatan alkaloid adalah morfin. Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotika. Lalu bagaimana proses biogenetika pada morfin ini sehingga dapat dimanfaatkan dalam dunia kesehatan?

3)      Selain dari morfin yang merupakan turunan atau biosintesis dari opium apakah dapat dimungkinkan dapat membentuk senyawa lain yang memiliki khasiat yang berbeda dari morfin dari proses biogenetika?


4 komentar:

  1. (A1C117074)
    1. Menurut saya setiap bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai sampel untuk memperoleh alkaloid, asalkan pada bagian tersebut mengandung asam amino yang merupakan penyusun dasar dari alkaloid. sehingga dengan asam amino ini biogenetik dapat terjadi.

    BalasHapus
  2. Hai yossi
    Saya akan menjawab permasalahan apada no 2
    Pembentukan senyawa morfin pada tumbuhan melalui beberapa tahapan metabolism, yaitu :
    1. Pembentukan 3,4-dihidroksifenilalanin
    2. Pembentukan dopamine dan 3,4-dihidroksifenilasetaldehida
    3. Pembentukan (S)-Norlaudanosilina
    4. Pembentukan (S)-Retikulina
    5. Pembentukan Thebain
    6. Pembentukan Morfin
    Setelah melewati beberapa mekanisme berikut maka terbentuklah morfin. Oleh karena itu potensi analgesik yang kuat, akhirnya membuat morfin menjadi cara untuk mengatasi kasus nyeri parah dirumah sakit. Sehingga morfin dimanfaatkan dalam dunia kesehatan.
    Semoga membantu :)

    BalasHapus
  3. 2. Morfin adalah hasil olahan hasil dari opium/ candu mentah. Morfin tersebut mempunyai rasa pahit dan berbentuk tepung halus berwarna putuh dalam bentuk cairan berwarna. Dan dapat digunakan dengan cara diisap dan disuntik.

    BalasHapus
  4. mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

    BalasHapus